JAWABAN SOAL PENERAPAN TEORI DALAM KASUS
A. Apakah menurut pendapat anda Manajemen Adidas telah berhasil didalam mengimplementasikan strategy diversification. Jelaskan (15)
Jawaban :
Menurut saya Adidas telah gagal dalam mengimplimentasikan strategi diversifikasi tersebut. Penyebab kegagalan tersebut sesuai teori yang diperkenalkan oleh Michael E. Porter dapat dilakukan analisa dengan tiga test . Secara garis besar dari tiga tes ini busines Salomon tidak lolos sehingga akhirnya gagal, berikut penjelasan masing-masing
a. The industri attractiveness test
Industri yang dimasuki haruslah memiliki daya tarik (atraktif) yang cukup agar secara konsisten menghasilkan return yang baik. Untuk dapat dikatakan atraktif, kondisi industi dan tingkat persaingan kondusif untuk menghasilkan laba yang lebih baik di masa yang akan datang dibandingkan dengan yang telah dapat dicapai saat ini.
Pada saat akuisisi tersebut kondisi industri winter sports sedang mengalami penurunan dan juga terbukti dengan adanya perusahaan sepatu atletik lain yang pernah mencoba dalam business tersebut namun tidak sukses. Biaya yang dikeluarkan untuk mengakuisisi Salomon sebesar €1,5 billion. Karena menurut analist dan investor pada waktu itu sangat mahal untuk ukuran bisnis dan kinerja Salomon investor enggan untuk berinvestasi. Akibatnya harga saham adidas menjadi turun dalam mekanisme pasar dibursa.
Pada saat akuisisi tersebut kondisi industri winter sports sedang mengalami penurunan dan juga terbukti dengan adanya perusahaan sepatu atletik lain yang pernah mencoba dalam business tersebut namun tidak sukses. Biaya yang dikeluarkan untuk mengakuisisi Salomon sebesar €1,5 billion. Karena menurut analist dan investor pada waktu itu sangat mahal untuk ukuran bisnis dan kinerja Salomon investor enggan untuk berinvestasi. Akibatnya harga saham adidas menjadi turun dalam mekanisme pasar dibursa.
b. The cost of entry test
Untuk masuk ke dalam suatu industri tidak boleh biayanya terlalu tinggi karena berpotensi mengurangi profitabilitas. Biaya yang terlalu tinggi mengakibatkan tingkat return on investment (sebagai pengukur profitabilitas) menjadi rendah ketika ditandingkan (untuk mengukur rasio) dengan pendapatan yang dihasilkan.
c. The better of test.
Diversifikasi ke dalam bisnis baru haruslah menawarkan potensi bagi perusahaan yang ada saat ini untuk melakukan apa yang disebut sebagai lebih baik bersama (better perform together). Busines yang baru yang akan dilakukan harus memberikan sinergi dalam satu payung korporat daripada secara independen berdiri sindiri. Dalam hal ini bisnis yang baru harus memberi peluang untuk terjadinya strategic fit dengan business yang ada sat ini ataupun peluang untuk melakukan perbaikan oleh parent dengan skills atau critical sucsess factor yang dimiliki korporat.
Selain itu Adidas memiliki skills dalam industri produk sepatu dan apparel misalnya dalam mendesain, membangun brand image dan memasarkannya. Berbeda dari business adidas, Solomon merupakan perusahaan yang memproduksi perlengkapan oleh raga seperti: perlengkapan ski, golf clubs, komponen speda, dan sport winter apparel. Nature dari business ini jauh berbeda dengan industri footwear dan apparel yang saat ini dijalankan adidas sehingga tidak mungkin untuk melakukan strategic fit. Selain itu adidas juga tidak memiliki keahlian dalam busines winter sport equipment sehingga tidak membuka peluang untuk melakukan parenting role misalnya untuk tujuan memperbaiki core busines dari salomon.
Hasil dari akuisisi ini berdampak tidak baik bagi adidas. Kinerja buruk dari Salomon dan TylorMade pada tahun 1998 membawa kerugian $164 juta bagi adidas-Salomon selama sembilan bulan pertama tahun fiscal. Akibat dari akuisi ini juga, di tahun-tahun berikutnya saham adidas gagal mencapai pointnya tahun 1998 sampai tahun 2004.
B. Apa saja yang telah dilaksanakan Manajemen Adidas dalam mengimplementasikan strategynya tersebut diatas ( 20)
Jawaban :
Dalam mengimplementasikan strateginya tersebut , yang dilakukan Adidas adalah ;
- Melakukan restrukturisasi.
Strategi restrukturisasi merupakan strategi yang di dalamnya meliputi pendivestasian beberapa unit bisnis (yang sudah tidak atraktif atau tidak kompetitif) dan mengakuisisi busines lain (yang atraktif) untuk tujuan memperbaiki kinerja korporate di masa yang akan datang. Dalam kasus adidas restrukturisasi dilakukan dengan mendivestasi Salomon AS dan kemudian membeli Reeboks
Tahun 2005 unit business Salomon didivestastasi dengan hanya menyisakan lini bisnis TylorMade-golf dari business unit Salomon. Perusahaan kemudian berganti nama menjadi adidas AG. Solomon dianggap pada posisi bisnis yang tidak atraktif dan tidak mampu memperbaiki kinerja korporate. Tahun 2006 kemudian Adidas mengakuisi Reebok dengan nilai €3,1 billion. Reebok merupakan produsen sepatu dan baju atletik bermerek. Selain itu Reebok internasional juga mendesain, memasarkan dan menjual Rockport footwear, Greg Norman apparel, dan CCM perlengkapan hockey. Untuk berfokus pada business footwear dan apparel dan sebagai bagian recana restrukturisasi lini bisnis perlengkapan hockey dijual.
Menurut analisa saya hal ini dilakukan untuk memperoleh economic of scope dan membuka peluang parenting role dalam bisnis Reebok. Hal ini dapat terjadi karena bisnis reebok merupakan bisnis yang related dengan business adidas terlebih akhirnya lini perlengkapan hockey dijual. Parenting role dapat dilakukan karena parenting opportunity ada dan skils yang dimiliki oleh parent dalam hal ini adalah adidas fit.
- Parenting Skill and Expertise
- Advertising & Endorsement.
Dengan coorporate strategy inovasi yang dimiliki adidas, sehinga i
C. Apakah Adidas dengan brand name Taylor Made Golf mempunyai daya saing yang kuat/ competitive strength dibidang peralatan Golf , Jelaskan (15)
Jawaban :
D. Apa yang menyebabkan suatu perusahaan atau personil yang bekerja disuatu perusahaan cenderung berbuat tidak ethis , berikan contoh nyata yang ada di Indonesia dan jalan keluar agar hal itu tidak terjadi. (15)
Yang menjdi penyebab perusahaan atau personal melakukan perbuatan unethical :
- Pengawasan yang salah oleh Top Management dan Direksi yang secara implisit sangat memungkinkan untuk mengejar keuntungan pribadi
- Tekanan yang sangat tinggi dalam pekerjaan terhadap para manajer atau karyawan untuk mengejar target
- Budaya perusahaan yang mengutamakan profit dan kinerja diatas segalanya termasuk etika bisnis
Contoh di Indonesia :
Penggelapan pajak oleh Bumi Resources Indonesia dimana dengan cara melakukan manipulasi data akuntasi perusahaan yang dilaporkan ke dirjen keuangan. Sehingga hal ini tentu merugikan bagi negara
Solusi dari permasalahan-permasalahan ini adalah:
a. Unconcerned dan Nonissue adalah strategi dimana para top management mendefinisikan perilaku-perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, juga dijelaskan tindakan-tindakan yang boleh dilakukan oleh karyawan
b. Damage Control Approach adalah strategi dimana semua etika bisnis dikontrol berdasarkan akibat yang dapat ditimbulkan oleh karyawan, semua aturan ditulis oleh perusahaan namun akibat dari pelanggaran dapat dikontrol oleh perusahaan
c. Compliance Approach adalah strategi dengan cara menggunakan pendekatan yang sangat tinggi dalam komitmen menjalankan code of conduct, semua nilai akan mudah terlihat oleh karyawan, adanya team khusus yang memantau perilaku-perilaku karyawannya dan menerapkan code of ethics yang ketat dan diikuti oleh tindakan tegas bila melanggar
d. Pendekatan Ethical adalah strategi pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan semua code of ethics dalam budaya perusahaan, prinsip bisnis dan corporate value. Karyawan benar-benar dapat melihat bahwa perusahaan menerapkan standar perilaku yang sangat baik dalam menjalankan bisnisnya.
E. Didalam organisasi perusahaan ada beberapa aspek yang harus dipertimbang kan diantaranya menentukan kewenangan didalam mengambil keputusan.Ada dua pendekatan yaitu Decentralized Decision Making dan Centralized Decision Making jelaskan untung rugi penerapannya (15)
- Sentralisasi
Keuntungan
· kebijakan umum organisasi lebih mudah diimplementasikan terhadap keseluruhan
· menghasilkan strategi yang konsisten dalam organisasi
· mencegah sub-sub unit menjadi independen
· memudahkan koordinasi dan kendali manajerial
· meningkatkan penghematan ekonomi dan mengurangi biaya berlebih
· mampu meningkatkan spesialisasi
· mempercepat pembuatan keputusan.
Kerugian
· pengambilan keputusan dengan pendekatan sentralisasi seringkali tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang sekiranya berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tersebut.
· demotivasi dan disinsentif bagi pengembangan unit organisasi. Anggota organisasi sulit mengembangkan potensi dirinya karena tidak ada wahana dan dominasi pimpinan yang terlalu tinggi.
· penurunan kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan. Organisasi sangat bergantung pada daya respon sekelompok orang saja.
· peningkatan kompleksitas pengelolaan. Pengelolaan organisasi akan semakin rumit karena banyaknya masalah pada level uniit organisasi yang di bawah.
· perspektif luas, tetapi kurang mendalam. Pimpinan organisasi akan mengambil keputusan berdasarkan perspektif organisasi secara keseluruhan tapi tidak atau jarang mempertimbangkan implementasinya akan seperti apa.
- Desentralisasi
Keuntungan
· memungkinkan keputusan dibuat berdasar kondisi yang sesungguhnya
· meningkatkan responsivitas atas kondisi lokal
· meningkatkan layanan pelanggan secara lebih pribadi
· mendorong organisasi lebih mendatar dan struktur yang lebih fleksibel
· mendukung layanan seperti administrasi agar lebih efektif
· membuka ruang bagi pelatihan pekerja
· punya efek motivasi atas moral para pekerja.
Kerugian
· koordinasi perencanaan perusahaan lebih sulit
· perusahaan dapat lepas kendali.
· Manajer-manajer pada tingkat yang lebih rendah mungkin membuat keputusan-keputusan tanpa sepenuhnya memahami gambaran besar (menyeluruh
· Mungkin terjadi kurang koordinasi di antara manajer yang memiliki otonomi.
· Manajer tingkat yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan perusahaan secara keseluruhan.
· Lebih sulit untuk secara efektif menyebarkan gagasan-gagasan yang inovatif.
F. Jelaskan perbedaaan antara Business Process Reengineering dan Total Quality Management Program . (10 )
- Business Process Reengineering adalah pembaharuan proses dalam organisasi secara radikal yang banyak digunakan perusahaan untuk memperbaharui komitmen mereka terhadap pelayanan kepada pelanggannya. Fokus utamanya adalah membuat perbaikan disegala bidang dalam pelayanan organisasi, contohnya sumber daya manusia, proses kerja, dan teknologi. Reengineering menolong perusahaan melewati rintangan sistem kerja yang tidak mendukung pencapaian tingkat kepuasaan pelanggan.
Fundamental
Dalam melakukan proses reengineering dua pertanyaan mendasar yang akan ditujukan adalah : Mengapa perusahaan berbuat seperti apa yang perusahaan perbuat? dan Mengapa perusahaan berbuat dengan cara seperti yang perusahaan kerjakan sekarang? Jika pertanyaan fundamental ini diajukan, maka akan memaksa pelaku bisnis untuk menggunakan asumsi dan aturan tak tertulis yang mendasari bisnis mereka, seringkali asumsi atau aturan ini keliru dan tidak tepat.
Pertanyaan yang harus diajukan bukan "Apa yang sudah dikerjakan?", tetapi "Bagaimana seharusnya dikerjakan?". Jawaban atas pertanyaan fundamental akan melahirkan juga sesuatu yang fundamental, yaitu tindakan perubahan yang fundamental.
Reenginering berarti memulai sesuatu dari awal, tanpa asumsi dan pertama menentukan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan kemudian bagaimana cara melakukannya.
Pertanyaan yang harus diajukan bukan "Apa yang sudah dikerjakan?", tetapi "Bagaimana seharusnya dikerjakan?". Jawaban atas pertanyaan fundamental akan melahirkan juga sesuatu yang fundamental, yaitu tindakan perubahan yang fundamental.
Reenginering berarti memulai sesuatu dari awal, tanpa asumsi dan pertama menentukan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan kemudian bagaimana cara melakukannya.
Radikal
Radikal diserap dari bahasa latin "radix" yang berarti akar. Desain radikal dari proses bisnis berarti mendesain ulang sesuatu sampai ke akarnya, tidak memperbaiki prosedur yang sudah ada dan berusaha melakukan optimasi. Menurut Hammer, desain radikal berarti mengabaikan seluruh struktur dan prosedur yang sudah ada dan menemukan cara baru yang benar-benar berbeda dengan sebelumnya dalam menyelesaikan pekerjaan. Reengineering bukan merupakan business improvements, atau business enchacement, atau pun business modification, tetapi mengenai business reinvention.
Dramatis
Reengineering bukanlah suatu usaha mencapai perbaikan sedikit demi sedikit dan bertahap yang bersifat marginal atau incremental, tetapi merupakan usaha mencapai lompatan besar dalam perbaikan dan peningkatan performansi perusahaan.
Tiga jenis perusahaan yang memerlukan reengineering adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan yang berada dalam kesulitan besar,
b. Perusahaan yang belum mengalami kesulitan, tetapi mengantisipasi akan mengalami kesulitan, dan
c. Perusahaan yang tidak mengalami kesulitan, tetapi justru berada pada puncak kerjanya.
a. Perusahaan yang berada dalam kesulitan besar,
b. Perusahaan yang belum mengalami kesulitan, tetapi mengantisipasi akan mengalami kesulitan, dan
c. Perusahaan yang tidak mengalami kesulitan, tetapi justru berada pada puncak kerjanya.
Orientasi Proses
Orientasi pada proses merupakan kata kunci terpenting dalam definisi BPR, tetapi l yang memberikan kesulitan besar bagi para manajer. Kebanyakan pelaku bisnis tidak berorientasi pada proses, tetapi pada tugas, pekerjaan, orang, dan struktur
- Total Quality Management
· Total Quality Management adalah konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang ‘exellent’ dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen.
· Total Quality Management merupakan strategi organisasional menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan. Setiap orang terlibat dalam proses TQM. Lebih lanjut, kata “total” berarti bahwa TQM mencakup tidak hanya pengguna akhir dan pembeli eksternal saja, tetapi juga pelanggan internal, pemasok bahkan personalia yang mendukung.
· Total Quality Management lebih menekankan pelayanan kualitas. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau manajer departemen pengendalian kualitas. Kenyataan bahwa ekspektasi pelanggan bersifat individual, tergantung pada latar belakang sosial ekonomis dan karakteristik demografis, mempunyai implikasi penting : kualitas bagi seorang pelanggan mungkin tidak sama bagi pelanggan lain. Tantangan TQM adalah menyajikan kualitas bagi pelanggan.
· Total Quality Management merupakan pendekatan manajemen, bukan pendekatan teknis pengendalian kualitas yang sempit. Pendekatan TQM sangat berorientasi pada manajemen orang. Implementasi TQM mensyaratkan berbagai perubahan organisasional dan manajerial total dan fundamental, yang mencakup misi, visi, orientasi strategic, dan berbagai praktek manajemen vital lainnya.
G. Jika budaya kerja suatu perusahaan tidak sesuai dengan strategi yang akan diimplementasikan tindakan apa yang harus diambil oleh Pimpinan (10)
JAWABAN SOAL PENERAPAN TEORI DALAM KASUS
A. Apakah menurut pendapat anda Manajemen Adidas telah berhasil didalam mengimplementasikan strategy diversification. Jelaskan (15)
Jawaban :
Menurut saya Adidas telah gagal dalam mengimplimentasikan strategi diversifikasi tersebut. Penyebab kegagalan tersebut sesuai teori yang diperkenalkan oleh Michael E. Porter dapat dilakukan analisa dengan tiga test . Secara garis besar dari tiga tes ini busines Salomon tidak lolos sehingga akhirnya gagal, berikut penjelasan masing-masing
a. The industri attractiveness test
Industri yang dimasuki haruslah memiliki daya tarik (atraktif) yang cukup agar secara konsisten menghasilkan return yang baik. Untuk dapat dikatakan atraktif, kondisi industi dan tingkat persaingan kondusif untuk menghasilkan laba yang lebih baik di masa yang akan datang dibandingkan dengan yang telah dapat dicapai saat ini.
Pada saat akuisisi tersebut kondisi industri winter sports sedang mengalami penurunan dan juga terbukti dengan adanya perusahaan sepatu atletik lain yang pernah mencoba dalam business tersebut namun tidak sukses. Biaya yang dikeluarkan untuk mengakuisisi Salomon sebesar €1,5 billion. Karena menurut analist dan investor pada waktu itu sangat mahal untuk ukuran bisnis dan kinerja Salomon investor enggan untuk berinvestasi. Akibatnya harga saham adidas menjadi turun dalam mekanisme pasar dibursa.
Pada saat akuisisi tersebut kondisi industri winter sports sedang mengalami penurunan dan juga terbukti dengan adanya perusahaan sepatu atletik lain yang pernah mencoba dalam business tersebut namun tidak sukses. Biaya yang dikeluarkan untuk mengakuisisi Salomon sebesar €1,5 billion. Karena menurut analist dan investor pada waktu itu sangat mahal untuk ukuran bisnis dan kinerja Salomon investor enggan untuk berinvestasi. Akibatnya harga saham adidas menjadi turun dalam mekanisme pasar dibursa.
b. The cost of entry test
Untuk masuk ke dalam suatu industri tidak boleh biayanya terlalu tinggi karena berpotensi mengurangi profitabilitas. Biaya yang terlalu tinggi mengakibatkan tingkat return on investment (sebagai pengukur profitabilitas) menjadi rendah ketika ditandingkan (untuk mengukur rasio) dengan pendapatan yang dihasilkan.
c. The better of test.
Diversifikasi ke dalam bisnis baru haruslah menawarkan potensi bagi perusahaan yang ada saat ini untuk melakukan apa yang disebut sebagai lebih baik bersama (better perform together). Busines yang baru yang akan dilakukan harus memberikan sinergi dalam satu payung korporat daripada secara independen berdiri sindiri. Dalam hal ini bisnis yang baru harus memberi peluang untuk terjadinya strategic fit dengan business yang ada sat ini ataupun peluang untuk melakukan perbaikan oleh parent dengan skills atau critical sucsess factor yang dimiliki korporat.
Selain itu Adidas memiliki skills dalam industri produk sepatu dan apparel misalnya dalam mendesain, membangun brand image dan memasarkannya. Berbeda dari business adidas, Solomon merupakan perusahaan yang memproduksi perlengkapan oleh raga seperti: perlengkapan ski, golf clubs, komponen speda, dan sport winter apparel. Nature dari business ini jauh berbeda dengan industri footwear dan apparel yang saat ini dijalankan adidas sehingga tidak mungkin untuk melakukan strategic fit. Selain itu adidas juga tidak memiliki keahlian dalam busines winter sport equipment sehingga tidak membuka peluang untuk melakukan parenting role misalnya untuk tujuan memperbaiki core busines dari salomon.
Hasil dari akuisisi ini berdampak tidak baik bagi adidas. Kinerja buruk dari Salomon dan TylorMade pada tahun 1998 membawa kerugian $164 juta bagi adidas-Salomon selama sembilan bulan pertama tahun fiscal. Akibat dari akuisi ini juga, di tahun-tahun berikutnya saham adidas gagal mencapai pointnya tahun 1998 sampai tahun 2004.
B. Apa saja yang telah dilaksanakan Manajemen Adidas dalam mengimplementasikan strategynya tersebut diatas ( 20)
Jawaban :
Dalam mengimplementasikan strateginya tersebut , yang dilakukan Adidas adalah ;
- Melakukan restrukturisasi.
Strategi restrukturisasi merupakan strategi yang di dalamnya meliputi pendivestasian beberapa unit bisnis (yang sudah tidak atraktif atau tidak kompetitif) dan mengakuisisi busines lain (yang atraktif) untuk tujuan memperbaiki kinerja korporate di masa yang akan datang. Dalam kasus adidas restrukturisasi dilakukan dengan mendivestasi Salomon AS dan kemudian membeli Reeboks
Tahun 2005 unit business Salomon didivestastasi dengan hanya menyisakan lini bisnis TylorMade-golf dari business unit Salomon. Perusahaan kemudian berganti nama menjadi adidas AG. Solomon dianggap pada posisi bisnis yang tidak atraktif dan tidak mampu memperbaiki kinerja korporate. Tahun 2006 kemudian Adidas mengakuisi Reebok dengan nilai €3,1 billion. Reebok merupakan produsen sepatu dan baju atletik bermerek. Selain itu Reebok internasional juga mendesain, memasarkan dan menjual Rockport footwear, Greg Norman apparel, dan CCM perlengkapan hockey. Untuk berfokus pada business footwear dan apparel dan sebagai bagian recana restrukturisasi lini bisnis perlengkapan hockey dijual.
Menurut analisa saya hal ini dilakukan untuk memperoleh economic of scope dan membuka peluang parenting role dalam bisnis Reebok. Hal ini dapat terjadi karena bisnis reebok merupakan bisnis yang related dengan business adidas terlebih akhirnya lini perlengkapan hockey dijual. Parenting role dapat dilakukan karena parenting opportunity ada dan skils yang dimiliki oleh parent dalam hal ini adalah adidas fit.
- Parenting Skill and Expertise
- Advertising & Endorsement.
Dengan coorporate strategy inovasi yang dimiliki adidas, sehinga i
C. Apakah Adidas dengan brand name Taylor Made Golf mempunyai daya saing yang kuat/ competitive strength dibidang peralatan Golf , Jelaskan (15)
Jawaban :
D. Apa yang menyebabkan suatu perusahaan atau personil yang bekerja disuatu perusahaan cenderung berbuat tidak ethis , berikan contoh nyata yang ada di Indonesia dan jalan keluar agar hal itu tidak terjadi. (15)
Yang menjdi penyebab perusahaan atau personal melakukan perbuatan unethical :
- Pengawasan yang salah oleh Top Management dan Direksi yang secara implisit sangat memungkinkan untuk mengejar keuntungan pribadi
- Tekanan yang sangat tinggi dalam pekerjaan terhadap para manajer atau karyawan untuk mengejar target
- Budaya perusahaan yang mengutamakan profit dan kinerja diatas segalanya termasuk etika bisnis
Contoh di Indonesia :
Penggelapan pajak oleh Bumi Resources Indonesia dimana dengan cara melakukan manipulasi data akuntasi perusahaan yang dilaporkan ke dirjen keuangan. Sehingga hal ini tentu merugikan bagi negara
Solusi dari permasalahan-permasalahan ini adalah:
a. Unconcerned dan Nonissue adalah strategi dimana para top management mendefinisikan perilaku-perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, juga dijelaskan tindakan-tindakan yang boleh dilakukan oleh karyawan
b. Damage Control Approach adalah strategi dimana semua etika bisnis dikontrol berdasarkan akibat yang dapat ditimbulkan oleh karyawan, semua aturan ditulis oleh perusahaan namun akibat dari pelanggaran dapat dikontrol oleh perusahaan
c. Compliance Approach adalah strategi dengan cara menggunakan pendekatan yang sangat tinggi dalam komitmen menjalankan code of conduct, semua nilai akan mudah terlihat oleh karyawan, adanya team khusus yang memantau perilaku-perilaku karyawannya dan menerapkan code of ethics yang ketat dan diikuti oleh tindakan tegas bila melanggar
d. Pendekatan Ethical adalah strategi pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan semua code of ethics dalam budaya perusahaan, prinsip bisnis dan corporate value. Karyawan benar-benar dapat melihat bahwa perusahaan menerapkan standar perilaku yang sangat baik dalam menjalankan bisnisnya.
E. Didalam organisasi perusahaan ada beberapa aspek yang harus dipertimbang kan diantaranya menentukan kewenangan didalam mengambil keputusan.Ada dua pendekatan yaitu Decentralized Decision Making dan Centralized Decision Making jelaskan untung rugi penerapannya (15)
- Sentralisasi
Keuntungan
· kebijakan umum organisasi lebih mudah diimplementasikan terhadap keseluruhan
· menghasilkan strategi yang konsisten dalam organisasi
· mencegah sub-sub unit menjadi independen
· memudahkan koordinasi dan kendali manajerial
· meningkatkan penghematan ekonomi dan mengurangi biaya berlebih
· mampu meningkatkan spesialisasi
· mempercepat pembuatan keputusan.
Kerugian
· pengambilan keputusan dengan pendekatan sentralisasi seringkali tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang sekiranya berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tersebut.
· demotivasi dan disinsentif bagi pengembangan unit organisasi. Anggota organisasi sulit mengembangkan potensi dirinya karena tidak ada wahana dan dominasi pimpinan yang terlalu tinggi.
· penurunan kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan. Organisasi sangat bergantung pada daya respon sekelompok orang saja.
· peningkatan kompleksitas pengelolaan. Pengelolaan organisasi akan semakin rumit karena banyaknya masalah pada level uniit organisasi yang di bawah.
· perspektif luas, tetapi kurang mendalam. Pimpinan organisasi akan mengambil keputusan berdasarkan perspektif organisasi secara keseluruhan tapi tidak atau jarang mempertimbangkan implementasinya akan seperti apa.
- Desentralisasi
Keuntungan
· memungkinkan keputusan dibuat berdasar kondisi yang sesungguhnya
· meningkatkan responsivitas atas kondisi lokal
· meningkatkan layanan pelanggan secara lebih pribadi
· mendorong organisasi lebih mendatar dan struktur yang lebih fleksibel
· mendukung layanan seperti administrasi agar lebih efektif
· membuka ruang bagi pelatihan pekerja
· punya efek motivasi atas moral para pekerja.
Kerugian
· koordinasi perencanaan perusahaan lebih sulit
· perusahaan dapat lepas kendali.
· Manajer-manajer pada tingkat yang lebih rendah mungkin membuat keputusan-keputusan tanpa sepenuhnya memahami gambaran besar (menyeluruh
· Mungkin terjadi kurang koordinasi di antara manajer yang memiliki otonomi.
· Manajer tingkat yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan perusahaan secara keseluruhan.
· Lebih sulit untuk secara efektif menyebarkan gagasan-gagasan yang inovatif.
F. Jelaskan perbedaaan antara Business Process Reengineering dan Total Quality Management Program . (10 )
- Business Process Reengineering adalah pembaharuan proses dalam organisasi secara radikal yang banyak digunakan perusahaan untuk memperbaharui komitmen mereka terhadap pelayanan kepada pelanggannya. Fokus utamanya adalah membuat perbaikan disegala bidang dalam pelayanan organisasi, contohnya sumber daya manusia, proses kerja, dan teknologi. Reengineering menolong perusahaan melewati rintangan sistem kerja yang tidak mendukung pencapaian tingkat kepuasaan pelanggan.
Fundamental
Dalam melakukan proses reengineering dua pertanyaan mendasar yang akan ditujukan adalah : Mengapa perusahaan berbuat seperti apa yang perusahaan perbuat? dan Mengapa perusahaan berbuat dengan cara seperti yang perusahaan kerjakan sekarang? Jika pertanyaan fundamental ini diajukan, maka akan memaksa pelaku bisnis untuk menggunakan asumsi dan aturan tak tertulis yang mendasari bisnis mereka, seringkali asumsi atau aturan ini keliru dan tidak tepat.
Pertanyaan yang harus diajukan bukan "Apa yang sudah dikerjakan?", tetapi "Bagaimana seharusnya dikerjakan?". Jawaban atas pertanyaan fundamental akan melahirkan juga sesuatu yang fundamental, yaitu tindakan perubahan yang fundamental.
Reenginering berarti memulai sesuatu dari awal, tanpa asumsi dan pertama menentukan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan kemudian bagaimana cara melakukannya.
Pertanyaan yang harus diajukan bukan "Apa yang sudah dikerjakan?", tetapi "Bagaimana seharusnya dikerjakan?". Jawaban atas pertanyaan fundamental akan melahirkan juga sesuatu yang fundamental, yaitu tindakan perubahan yang fundamental.
Reenginering berarti memulai sesuatu dari awal, tanpa asumsi dan pertama menentukan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan kemudian bagaimana cara melakukannya.
Radikal
Radikal diserap dari bahasa latin "radix" yang berarti akar. Desain radikal dari proses bisnis berarti mendesain ulang sesuatu sampai ke akarnya, tidak memperbaiki prosedur yang sudah ada dan berusaha melakukan optimasi. Menurut Hammer, desain radikal berarti mengabaikan seluruh struktur dan prosedur yang sudah ada dan menemukan cara baru yang benar-benar berbeda dengan sebelumnya dalam menyelesaikan pekerjaan. Reengineering bukan merupakan business improvements, atau business enchacement, atau pun business modification, tetapi mengenai business reinvention.
Dramatis
Reengineering bukanlah suatu usaha mencapai perbaikan sedikit demi sedikit dan bertahap yang bersifat marginal atau incremental, tetapi merupakan usaha mencapai lompatan besar dalam perbaikan dan peningkatan performansi perusahaan.
Tiga jenis perusahaan yang memerlukan reengineering adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan yang berada dalam kesulitan besar,
b. Perusahaan yang belum mengalami kesulitan, tetapi mengantisipasi akan mengalami kesulitan, dan
c. Perusahaan yang tidak mengalami kesulitan, tetapi justru berada pada puncak kerjanya.
a. Perusahaan yang berada dalam kesulitan besar,
b. Perusahaan yang belum mengalami kesulitan, tetapi mengantisipasi akan mengalami kesulitan, dan
c. Perusahaan yang tidak mengalami kesulitan, tetapi justru berada pada puncak kerjanya.
Orientasi Proses
Orientasi pada proses merupakan kata kunci terpenting dalam definisi BPR, tetapi l yang memberikan kesulitan besar bagi para manajer. Kebanyakan pelaku bisnis tidak berorientasi pada proses, tetapi pada tugas, pekerjaan, orang, dan struktur
- Total Quality Management
· Total Quality Management adalah konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang ‘exellent’ dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen.
· Total Quality Management merupakan strategi organisasional menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan. Setiap orang terlibat dalam proses TQM. Lebih lanjut, kata “total” berarti bahwa TQM mencakup tidak hanya pengguna akhir dan pembeli eksternal saja, tetapi juga pelanggan internal, pemasok bahkan personalia yang mendukung.
· Total Quality Management lebih menekankan pelayanan kualitas. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau manajer departemen pengendalian kualitas. Kenyataan bahwa ekspektasi pelanggan bersifat individual, tergantung pada latar belakang sosial ekonomis dan karakteristik demografis, mempunyai implikasi penting : kualitas bagi seorang pelanggan mungkin tidak sama bagi pelanggan lain. Tantangan TQM adalah menyajikan kualitas bagi pelanggan.
· Total Quality Management merupakan pendekatan manajemen, bukan pendekatan teknis pengendalian kualitas yang sempit. Pendekatan TQM sangat berorientasi pada manajemen orang. Implementasi TQM mensyaratkan berbagai perubahan organisasional dan manajerial total dan fundamental, yang mencakup misi, visi, orientasi strategic, dan berbagai praktek manajemen vital lainnya.
G. Jika budaya kerja suatu perusahaan tidak sesuai dengan strategi yang akan diimplementasikan tindakan apa yang harus diambil oleh Pimpinan (10)
1 comments:
:D wah terima kasih, sgt membantu sekali
Post a Comment